Trauma warga Pulau Bawean masih belum pulih. Setelah gempa yang melanda pada Jumat, 22 Maret 2024. Sampai saat ini penduduk masih banyak yang tinggal di tempat pengungsian. Bahkan, salah satu pengungsi yang ada di Dusun Dedawang, Kecamatan Tambak diketahui kondisi kesehatannya mulai menurun.
Hal ini, diketahui setelah tim tenaga kesehatan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean bersama relawan NU Peduli gempa Bawean turun kelapangan melakukan cek kesehatan kepada para penduduk yang ada di pengungsian.
dr. Kamila, Tenaga Kesehatan Klinik Annahdliyah PCNU Bawean, membenarkan adanya salah satu pengungsi di Dusun Dedawang, Desa Telukjatidawang ini, yang kondisi fisiknya semakin menurun.
“Harus segera di rujuk ke rumah sakit terdekat agar mendapatkan perawatan yang layak”, katanya, Selasa (02/04/2024), kepada tim Relawan NU Peduli divisi kesehatan.
Gus Riqi, Pengurus Klinik Annahdliyah PCNU Bawean mengatakan, tertundanya peresmian Klinik Annahdliyah PCNU Bawean bukan berarti menjadi kendala bagi para Tenaga Kesehatan untuk mengabdi memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat pulau Bawean.
“Sudah kita ketahui bersama gempa bumi dengan berkekuatan 6.5 SR yang melanda pulau Bawean ini, telah memporak porandakan sebagian besar pemukiman warga. Meski tidak ada korban jiwa dalam peristiwa ini, namun masyarakat yang mengungsi sudah lebih dari satu pekan lamanya. Bahkan kondisi kesehatannya pun mulai menurun karena sering terkena angin malam”, jelasnya.
Oleh karena itu, NU Peduli bencana gempa berupaya memberikan layanan kesehatan yang langsung terjun ke tenda-tenda pengungsi, yang didampingi oleh tenaga kesehatan baik dokter maupun perawat dari klinik PCNU Bawean.
Komentar