Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (LAKPESDAM) Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Bawean yang bekerjasama dengan Pengurus Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Bawean menggelar Dialog Interaktif Kebangsaan, dengan mengangkat tema “Memaknai Hari Santri di Era Gen Z”.
Narasumber dalam dialog tersebut menghadirkan KH Abdullah Syamsul Arifin, Ketua Lembaga Dakwah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LD PBNU), yang bertempat di Aula Kantor Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama PCNU Bawean, Desa Sungaiteluk, Kecamatan Sangkapura, Kamis (26/10/2023).
KH Abdullah Syamsul Arifin, atau yang akrab di sapa dengan Gus Aab ini menyampaikan bahwa NU adalah Jam’iyyah Diniyah dan Ijtimaiyyah. Menurutnya, secara Jam’iyyah adalah bagaimana NU menyebarkan ajaran Ahlusunah Wal Jamaah.
Sebagai Jam’iyyah Diniyah, maka ini menjadi tugas lembaga dakwah untuk menyampaikan atau mensosialisasikan ajaran Islam ala Ahlusunah Wal Jamaah Nahdiyyah kepada masyarakat. Dan yang kedua sasarannya ada lembaga dimana hal ini tugasnya adalah Lembaga Ma’arif dan untuk di pesantres tugasnya Rabithah Ma’ahid Islamiyah.
Sementara menurut Gus Aab, sebagai Jam’iyyah Ijtimaiyyah, ada lembaga ekonomi, lembaga kemaslahatan kelurga, lembaga pertanian, lembaga kehutanan dan lembaga bantuan hukum “itu sebetulnya lebih masuk kepada aspek Ijtimaiyyah. Sementara tugas utama NU adalah sebagai Jam’iyyah Diniyah-nya”, imbuhnya.
Kemudian, lanjut Gus Aab, tugas penting NU lainnya adalah menjaga agama. Menurutnya, menjaga agama dengan menjaga agama adalah sama pentingnya.
“Menjaga agama itu sama pentingnya dengan menjaga negara. Oleh karena itu, ijtihad, berjuang dan membela negara sama dengan jihad fisabilillah. Karena bagi NU posisi agama dengan negara sama seperti saudara kembar. Maksudnya agama sebagai pondasinya sementara negara sebagai penjaganya”, tegasnya.
Komentar